Dasar Hukum dan Penjelasan Puasa Bulan Muharam
Kumpulan Cerita Islam (KCI) : Dasar Hukum dan Penjelasan Puasa Bulan Muharam
Selamat Tahun Baru Hijriyah semoga, Tahun ini lebih baik dari tahun tahun sebelumnya, Mari kita tingkatkan amal ibadah kita semakain banyak semakin ikhlas (taqwa).
Alhamdulillah budaya Islam Tahun Baruan, peringatannya banyak di Masjid dan Majelis-majelis Ta'lim, sebagai rasa syukur kita kepada Alloh SWT.
PUASA BULAN MUHARRAM
Bulan Muharram termasuk salah satu dari bulan yang 4 (empat) yang disebut dalam
QS At Taubah 36:
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Artinya: Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.
Hadits sahih riwayat Muslim
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
Artinya: Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu.
Hadits sahih riwayat Muslim Nabi menganjurkan untuk puasa Asyura
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.
Hadits sahih riwayat Bukhari Muslim (muttafaq alaih) dari Ibnu Abbas tentang sunnahnya puasa hari Asyura (hari ke-10) bulan Muharram
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
Artinya: Aku tidak penah melihat Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersemangat puasa pada suatu hari yang lebih beliau utamakan atas selainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan pada satu bulan ini, yakni bulan Ramadhan.
Hadits sahih riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا ؟ قَالُوا : هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Artinya: Apabila Rasulullah S.A.W tiba di Madinah maka baginda telah melihat orang yahudi berpuasa pada hari kesepuluh (Muharram) maka baginda bertanya: Apakah ini?. Maka jawab mereka : Ini merupakan hari yang baik di mana pada hari inilah Allah SWT menyelamatkan bani Israel daripada musuh mereka maka nabi Musa berpuasa pada hari ini. Maka sabda baginda S.A.W : Maka aku lebih layak dengan nabi Musa daripada kamu maka baginda berpuasa pada hari ini. Dan baginda menyuruh untuk berpuasa pada hari ini
Hadits sahih riwayat Muslim
” ثَلَاثٌ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، فَهَذَا صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ ، صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ ، وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: Puasa 3 dari setiap bulan sejak dari Ramadan ke Ramadan berikutnya dianggap berpuasa setahun penuh. Sedangkan puasa hari Arafah pahalanya di sisi Allah akan menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. Adapun puasa hari Asyura, pahalanya di sisi Allah dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya.
Hadits sahih riwayat Tirmidzi tentang sunnahnya puasa Asyura dari Ibnu Abbas
أمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بصوم عاشوراء يوم العاشر
Artinya: Rasulullah menyuruh berpuasa Asyura pada hari ke-10 (bulan Muharram)
Hadits sahih riwayat Muslim tentang sunnahnya puasa Tasu'a (hari ke-9) pada bulan Muharram. Nabi bersabda:
لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ
Artinya: Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan
HUKUM PUASA BULAN MUHARRAM
Dari dalil-dalil Quran dan hadits di atas, maka ulama mengambil kesimpulan bahwa berpuasa pada bulan Muharram adalah sunnah: mendapat pahala apabila melakukan dan tidak berdosa apa tidak melaksanakannya.
HUKUM PUASA TASU'A (HARI KE-9) MUHARRAM
Berpuasa pada hari Tasu'a atau hari ke-9 (sembilan) bulan Muharram juga sunnah berdasarkan keumuman hadits sunnahnya berpuasa bulan Muharram. Menurut Imam Nawawi itu bertujuan untuk membedakan diri seorang muslim dengan umat Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura saja.
HUKUM PUASA ASYURA (HARI KE-10) MUHARRAM
Asyura adalah hari ke-10 pada bulan Muharram. Ini berdasar pada pendapat At-Taibi dalam Tuhfadzul Ahwadzi (III/379), dan pendapat Az-Zain bin Al-Munir dalam Tuhfadzul Ahwadzi (III/383) yang mengatakn
الأكثر على أن عاشوراء هو اليوم العاشر من شهر الله المحرم وهو مقتضى الاشتقاق والتسمية
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim (VIII/12) mengatakan:
وذهب جمهور العلماء من السلف والخلف إلى أن عاشوراء هو اليوم العاشر من المحرم ... وهذا ظاهر الأحاديث ومقتضى اللفظ
Berpuasa pada tanggal 10 bulan Muharram yang umum disebut dengan puasa Asyura (Asyuro) memiliki kesunnahan yang lebih dibanding hari-hari yang lain karena disebut secara khusus oleh Rasulullah dalam salah satu hadits yang dikutip di atas.
HUKUM PUASA BULAN MUHARRAM 1 BULAN PENUH
Walaupun Nabi Muhammad tidak pernah melakukan puasa sebulan penuh pada bulan Muharram, namun sebagian ulama berpendapat bahwa berpuasa 1 bulan penuh pada bulan Muharram tidak dilarang berdasarkan pada hadits yang menganjurkan berpuasa pada bulan Muharram di atas.
Secara umum, berpuasa sunnah 1 bulan penuh ada 2 (dua) pendapat ulama. Ada yang membolehkan dan ada yang menghukumi makruh. Yang mengatakan boleh antara lain adalah Ibnu Umar. Sedang ulama yang menghukumi makruh antara lain Ibnu Abbas.
Pendapat yang membolehkan berdasarkan pada hadits sahih riwayat Muslim no. 1163 sbb:
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم . فإذا صامه كله فهو طيب أو صام التاسع والعاشر والحادي عشر فذلك سنة .
Artinya: Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa bulan Muharram. Apabila berpuasa sebulan penuh maka itu baik atau puasa hari ke-9 dan ke-10 dan ke-11 maka itu sunnah.
Selain dari dalil hadits di atas, ada riwayat lain yang menyatakan bahwa Nabi pernah shalat sunnah pada bulan Sya'ban sebulan penuh. Tapi terkadang Nabi puasa sunnah Sya'ban hanya sedikit berdasar hadits dari Aisyah dan Ummu Salmah.
Adapun ulama yang berpendapat bahwa puasa sebulan penuh pada bulan Muharrom hukumnya makruh berdasarkan pada hadits sahih riwayat Bukhari dari Aisyah:
ما رأيت رسول الله صلى الله عليه و سلم استكمل صيام شهر قط إلا رمضان وما رأيته في شهر أكثر صياما منه في شعبان
Artinya: Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan kecuali Ramadan. Dan aku tidak pernah melihatnya berpuasa sunnah yang lebib banyak dari bulan Sya'ban.
Tapi dalam hadits Bukhari yang lain ada tambahan: كان يصوم شعبان كله (Nabi pernah puasa Sya'ban sebulan pemuh). Sedang hadits yang sama dari riwayat Muslim teks hadits sbb:
كان يصوم شعبان كله، كان يصوم شعبان إلا قليلا (Nabi pernah puasa Sya'ban sebulan penuh dan pernah puasa Sya'ban sedikit saja).
Kesimpulan: Puasa bulan Muharram itu sunnah. Puasa 3 hari sunnah. Puasa sebulan penuh juga sunnah. Terserah pilih yang mana. Semua ada dasarnya.
BACAAN NIAT PUASA MUHARRAM
Niat puasa pada bulan Muharram sama dengan niat puasa sunnah yang lain dengan perbedaan menyebut nama Muharram, atau Tasu'a dan Asyura pada masing-masing puasa tersebut. Lebih jelasnya sbb:
NIAT PUASA HARI TASU'A (HARI KE-9)
Teks Arab:
نويت الصوم في يوم تاسوعاء سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shauma fi yaumi Tasu'a sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Tasu'a karena Allah Ta'ala
NIAT PUASA HARI ASYURA (HARI KE-10)
Teks Arab:
نويت الصوم في يوم عاشوراء سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shauma fi yaumi Asyura sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Asyuro karena Allah Ta'ala
NIAT PUASA BULAN MUHARRAM (SELAIN KEDUA HARI DI ATAS)
Teks Arab:
نويت الصوم في شهر محرم سنة لله تعالي
Teks latin: Nawaitus Shauma fi syahri Muharrom sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada bulan Muharrom karena Allah Ta'ala
WAKTU NIAT PUASA MUHARRAM
Karena puasa pada bulan Muharram adalah puasa sunnah maka waktu niatnya dapat dilakukan pada malam hari sampai siang hari sebelum tergelincirnya matahari (sebelum waktu dzuhur).
MENGUSAP KEPALA ANAK YATIM HARI ASYURA
Mengusap kepala anak yatim pada hari Asyuro atau hari ke-10 bulan Muharram sudah menjadi tradisi di sebagian masyarakan muslim di Indonesia.
Hukum mengusap anak yatim laki-laki atau perempuan adalah sunnah walaupun tidak harus dilakukan pada hari Asyura. Dasar hadits adalah sbb:
Hadits riwayat Ahmad dengan sanad sahih:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلاً شَكَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَسْوَةَ قَلْبِهِ فَقَالَ امْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ وَأَطْعِمْ الْمِسْكِي .
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rasulullah saw, maka beliau bersabda: ‘Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin.
Hadits riwayat Ahmad
مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلا لِلَّهِ , كَانَتْ لَهُ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٍ ، وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمٍ أَوْ يَتِيمَةٍ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ " . وَقَرَنَ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ .
Artinya: Siapa yang mengusap kepala anak yatim karena Allah maka ia akan mendapatkan kebaikan beberapa kali lipat dari setiap rambut anak yatim yang disentuh. Barang siapa yang berbuat baik pada anak yatim atau yatimah (perempuan) maka aku dan dia akan seperti ini (nabi mensejajarkan kedua jarinya).
Hadits sahih riwayat Bukhari tentang menyantuni anak yatim
وَأَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا.
Artinya: Aku dan pemelihara anak yatim, di surga seperti ini. Lalu beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan di antara keduanya sedikit.
No comments :