Daun Gedi (Daun Edi) dan Manfaatnya
Daun Gedi (Sayor Yondok) (Hibiscus Manihot L.) di negara lain
juga daun gedi disebut (Philipina: Lagikuway, Thailand: Po fai, Inggris:
Edible hibiscus). Daun Gedi merupakan sayur khas di Sulawesi Utara pada
umumnya mulai dari Talaud di Utara hingga ke Bolaang Mongondow di
Selatan pasti tidak akan pernah lupa pada rasa nikmat masakan sayur gedi
yang dikenal dengan Sayor Yondok. Dalam pengolahan sayur ini banyak
resep tergantung selera masing-masing peminat, boleh memasak dengan
santan atau cuma direbus biasa dengan tambahan bumbu khas lainnya. Namun
sayur gedi ini identik dengan dimasak santan ditambah rebung (oyobung),
ubi talas (bete) dan bumbu lain, kemudian ditambahkan lagi dengan ikan
asin (ikang garam) sebagai teman makan sayur yondok, atau lebih yahud
lagi bilang dicampur ikan cakalang fufu.
Bagi orang asli Sulawesi Utara makan Bubur Manado (tinutuan) tidak
lengkap jika tidak ditambahkan daun gedi ini sebagai campuran. Daun gedi
mempunyai fungsi sebagai penambah rasa gurih serta mengentalkan. Selain
lezat, daun gedi juga kaya akan vitamin A, zat besi dan serat yang baik
untuk saluran pencernaan. Kolagen terkandung di dalam daun ini juga
bermanfaat antioksidan dan menjaga kesehatan kulit. Mungkin karena
banyak mengandung serat sehingga menyerap kolesterol dan lemak. Sehingga
banyak orang berpendapat bahwa sayur ini dapat membuat orang langsing
dan membantu menurunkan kadar kolesterol dan hipertensi. Namun belum ada
penelitian khusus tentang hal ini. Karena daunnya banyak mengandung
banyak zat kolagen yang bersifat antioksidan, maka berguna untuk merawat
kesehatan kulit dan melancarkan peredaran darah. Konon kabarnya, pada
suatu masa, Pak Harto (Almarhum) senang merawat sendiri tanaman ini di
rumah kediamannya di Cendana, karena beliau suka makan rebusan daun itu
guna pemulihan dan perawatan kesehatannya pada masa tua.
Saat ini daun gedi susah dijumpai, padahal tanaman ini sangat mudah
tumbuh dan diperbanyak. Cukup stek batang dan tanam di media tanah yang
gembur pasti akan tumbuh subur. Tinggi tanaman bisa mencapai dua meter
dan jika tanahnya cocok akan sangat rimbun dengan daun. Daunnya hijau
dan sepintas mirip daun singkong atau mariyuana, karena daunnya
berbentuk 5 jari mirip daun singkong atau mariyuana.
Orang Sulawesi Utara, terutama yang ada di perantauan sering menanam
daun gedi ini di pekarangan rumah atau pot agar sewaktu-waktu bila ingin
memasak sudah tersedia.
Daun Gedi sangat terkenal di daerah Indonesia Timur khususnya di Manado,
karena daun ini di gunakan sebagai salah satu sayuran dalam bubur
manado yang sangat terkenal itu. Daun Gedi juga disebut dengan nama
Sayur Yondok. Tanaman ini memiliki nama
latin, yaitu Hibiscus manihot L sinonimnya Abelmoschus manihot.
Selain dikenal di Indonesia, daun gedi juga dikenal di negara lain,
macam Lagikuway di Philipina, Po fai di Thailand, dan nama umumnya
adalah edible hibiscus.
Maag
Bila Anda
memiliki gangguan lambung seperti maag, maka anda bisa mengkonsumsi daun
gedi ini. Kandungan yang terdapat pada bunga
dan daun gedi bermanfaat untuk melindungi lapisan dinding lambung
sehingga mengurangi resiko iritasi yang diakibatkan bakteri atau makanan
yang memiliki pengaruh buruk pada lambung anda. Dengan konsumsi daun
gedi secara rutin, anda penderita maag dan gangguan lambung niscaya
bisa makan makanan favorit anda tanpa perlu khawatir penyakitnya kambuh.
Jantung
Daun gedi
mengandung banyak senyawa flavonoid yang salah satu khasiatnya adalah
untuk menurunkan resiko penyakit kardiovaskular seperti jantung. Karena
itu, bagi orang yang menderita penyakit seperti kolesterol, sakit jantung
serta tekanan darah tinggi disarankan untuk mengkonsumsi daun gedi
sebagai cara alami mencegah penyakit tersebut. Daun Gedi terkenal punya kandungan serat tinggi, sehingga mampu mengikat kolesterol dan
lemak untuk dikeluarkan dari tubuh. Banyak orang berpendapat
bahwa sayur ini dapat membuat orang langsing dan membantu menurunkan
kadar kolesterol darah dan tekanan darah tinggi alias hipertensi.
Cegah Osteoporosis
Gangguan osteoporosis biasanya di alami wanita pasca menopause, akibat
menurunnya kadar hormon estrogen. Untuk mengantisipasi dokter akan
menganjurkan terapi suli hormon sebagai pengganti hormon alamiah yang
berkurang.Namun pemakaian bahan dari alam merupakan alternatif yang
lebih di sukai. Misalnya kacang kedelai. Sebuah penelitian terhadap
manfaat daun gedi dalam mencegah osteoporosis ternyata juga menunjukan
hasil mencengangkan. Sebuah percobaan menggunakan tikus betina yang
sudah di angkat indung telornya. Tikus itu selanjutnya di beri daun gedi
sebagai campuran makanan, dalam berbagai dosis selama waktu tertentu.
Hasilnya ternyata ada perbaikan kepadatan tulang. Sehingga ini berarti
pengeroposan dapat di kendalikan. Peningkatan kepadatan tulang juga
terbukti sebanding dengan peningkatan dosis daun yang di berikan.
Diabetes, Ginjal, Kejang dan depresi
Di dalam daun gedi terdapat kandungan flavonoid. Dari hasil penelitian
di ketahui bahwa ekstrak bahan ini bisa mencegah kematian tikus
percobaan akibat serangan kejang. Hasil tersebut menguatkan pemakaian
ekstrak bunga gedi untuk mengatasi kejang akibat epilepsi, sebagai obat
anti depresi dan melindungi saraf otak. Melalui pemeriksaan lebih lanjut
terhadap bagian otak tikus percobaan, di jumpai delapan senyawa
golongan flavonoid yang aktif. Karena kandungan flavonoid itulah,
ekstrak bunga gedi banyak di pakai untuk mengobati diabetes dan gangguan
ginjal.
Semoga Bermanfaat
Manfaat Tersembunyi Daun Gedi Yang Belum Di Ketahui
ReplyDeleteAgen Sbobet