Teladan Islam | Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua (16)
Selain memohonkan ampunan untuk orang tua, berziarah kubur juga termasuk berbakti kepada orang tua setelah mereka meninggal.
Hal ini diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan perintah itu disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani yang bersumber dari Abu Hurairah. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa yang menziarahi kubur kedua orang tuanya atau salah satu diantaranya pada setiap malam jum'at, maka dia akan memperoleh ampunan dosa dan di catat sebagai orang yang berbakti kepadanya."
Agama Islam telah menganjurkan untuk menziarahi kubur orang tua yang telah meninggal dunia, lebih-lebih pada hari jum'at. Untuk itu hendaklah setiap muslim haruslah memperhatikan himbauan Nabi Muhammad SAW tersebut, sehingga benar-benar menjadi insan yang berbakti kepada orang tua secara sempurna, baik ketika masih hidup maupun ketika orang tua telah meninggal dunia.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Daelami. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah bersabda : "Mayit yang berada di dalam kubur ibarat orang yang tenggelam, senantiasa mengharap pertolongan dan do'a dari sanak kerabat, keluarga dan handai taulan. Ketika dia mendapatkan kiriman do'a, maka merasa berbahagialah mereka melebihi kebahagiaan ketika bertemu di dunia. Sedangkan kiriman orang hidup kepada orang mati itu berupa istighfar, do'a dan dzikir."
Nabi Muhammad SAW bersabda : "Hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang yang mati adalah memintakan ampun untuk mereka. Sesungguhnya Allah akan memasukkan kepada ahli kubur dari rumah orang-orang yang bertempat tinggal di daerah yang tinggi seperti daerah gunung (pegunungan)."
Nabi Muhammad SAW bersabda : "Apabila seseorang diantara kamu ingin bersedekah sunat karenaNya, hendaklah pahalanya dihadiahkann kepada orang tuanya, jika mereka berdua orang-orang islam. Kemudian mereka mendapatkan pahala tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."
Disebutkan pada salah satu riwayat bahwa sesungguhnya Nabi Isa as melewati suatu kuburan yang penghuninya di siksa. Kemudian pada tahun berikutnya ia datang lagi pada kuburan tersebut dan dia tidak disiksa lagi. Nabi Isa bertanya kepada Allah SWT : "Ya Allah! Sesungguhnya pada tahun yang lalu aku melewati kuburan ini dan penghuninya disiksa. Tetapi tahun ini aku melawatinya dan penghuninya tidak disiksa lagi." Maka Allah memberikan wahyu kepadanya : "Sesungguhnya dia meninggalkan anak yang shalih yang suka memperbaiki jalan dan memberikan tempat perlindungan kepada anak-anak yatim. Aku mengampuninya disebabkan apa yang dilakukan anaknya setelah dia meninggal dunia."
Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa yang berziarah ke kuburan kedua orang tuanya atau salah satu dari mereka pada malam Jum'at, kemudian membaca surat Yasin, maka dosanya akan diampuni."
Nabi Muhammad SAW juga bersabda : "Barang siapa yang berziarah ke kubur ibunya atau salah satu kerabatnya, maka hal itu ditulis sebagaimana (pahala) haji mabrur, dan barang siapa yang sering berziarah kepada mereka sampai (mereka) meninggal dunia, maka malaikat akan berziarah ke kuburnya."
Salah satu cara lagi untuk berbakti kepada kedua orang tua yang telah meninggal dunia adalah manyambung tali silaturrahmi dengan sanak kerabat dan sahabat kedua orang tua.
Disebutkan dalam riwayat Imam Muslim. Abdillah bin Umar bercerita kepada Abdillah bin Dinar ketika dia berjalan menuju ke Makkah. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang laki-laki dari kalangan A'rabi. Abdillah bin Umar mengucap salam kepadanya dan mengajak untuk naik kendaraan onta bersamanya. Laki-laki itu datang dari kalangan A'rabi yang berpola hidup sederhana. Mengapa kamu melakukan hal yang sedemikian?" Abdillah bin Umar menjawab : "Sebab antara ayah laki-laki itu dengan ayahku Umar bin Khaththab ada jalinan persahabatan yang sangat intim, dan aku telah mendengar Nabi Muhammad bersabda : "Sebagian bentuk pengabdian kepada kedua orang tua yang paling utama adalah menyambung tali persaudaraan dengan teman-teman kedua orang tua, sesudah keduanya meninggal dunia."
Disebutkan dalam hadits sebuah riwayat dari Imam Abdur Razaq dan Ibnu Hibban. Pada suatu ketika Abi Buraidah sedang berkunjung ke Madinah, kemudian Abdillah bin Umar datang untuk menemuinya seraya bertanya : "Mengertikah kamu mengapa aku berkunjung kepadamu?" Abi Buraidah menjawab : "Tidak, aku tidak mengerti." Maka Abdillah bin Umar berkata : "Sebab aku pernah mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa ingin berhubungan dengan ayahnya yang telah berada dalam kubur, maka hendaklah dia menyambung tali persaudaraan dengan teman-temannya ayahnya, sesudah ayahnya meninggal." Padahal antara ayahku dan ayahmu ada hubungan persahabatan yang sangat intim. Maka aku ingin sekali melanjutkan hubungan persaudaraan tersebut denganmu."
Seorang anak yang orang tuanya telah meninggal dunia, maka hendaklah memperlakukan sanak keluarga kedua orang tua dengan baik. Setelah mereka meninggal, kita tetap menyambung hubungan dengan paman, bibi, dan anak-anak mereka dari pihak ibu dan ayah. Dan hendaklan hubungan dengan mereka semakin ditingkatkan setelah orang tua meninggal dunia.
Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa yang menginginkan Allah memanjangkan umurnya dan diperluas rezekinya serta terhindar dari mati jelek (Su'ul Khatimah), hendaklah dia bertawakal kepada Allah dan menyambung sanak kerabatnya."
Nabi Muhammad SAW juga bersabda : "Menyambung sanak, berakhlaq mulia dan hidup bertetangga dengan baik, bisa memakmurkan kampung dan menambah umur."
No comments :