May 15, 2025

Latest News

Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

Tayammum Bisa Dijadikan Pengganti Wudhu dan Tata Cara Pelaksanaannya.

Tayammum (bahasa Arab: تيمم) mengacu pada tindakan mensu [...]

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Pria di Surga Kelak Didampingi Para Bidadari, Bagaimana Para Wanita yang Masuk Surga?

Dalam ayat Al Qur’an maupun hadits nabawi disebutkan ba [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Tayammum Bisa Dijadikan Pengganti Wudhu dan Tata Cara Pelaksanaannya.

Tayammum (bahasa Arab: تيمم) mengacu pada tindakan mensu [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Kisah Nyata; Cobaan Seorang Wanita yang Hidup Bersama Suami Pemabuk

Di sebuah kota di Saudi, seorang wanita tinggal dan hi [...]

Kedatangannya Membacakan Satu Ayat Lalu Pamit

Sudah hampir 6 bulan kepergian Bapak saya (Almarhum H [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Kiat Mendidik Anak di Bulan Ramadhan

Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu oleh [...]

Manfaatkan Obat Asli Indonesia

Indoneisa memiliki kekayaan alam yang tak terhingga [...]

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Keutamaan Shalawat Kepada Rasulullah dan Tata Cara serta Macam Macamnya

Selawat atau Shalawat (bahasa Arab: صلوات) adalah bentu [...]

Orang yang Istimewa Tak Mau Diistimewakan

Ketika itu Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam sedan [...]

Moslem Meditation; Kumpulan Sholawat Klasik - H. Salafuddin Benyamin

Alhamdulillah tepat ditanggal 4 juli ini, penulis situs [...]

Moslem Meditation; Al Maqoshida (Album Impianku)

Album Sholawat Impianku ini berasal dari salah satu pond [...]

Moslem Meditation; Mega Koleksi 999 MP3 Sholawat Al Banjari

Assalamu 'alaikum, foto ini adalah group sholawat di pe [...]

Moslem Meditation; Kumpulan Nasyid Perjuangan NU - PMII

Alhamdulillah pada kesempatana ini kami menampilkan kumpu [...]

Moslem Meditation; Al Mahabbatain (Album Panggilan Jiwa)

Album Sholawat ini merupakan album terbaru dari Al Muha [...]

Subscribe

Pedoman

Subscribe

Aturan

Subscribe

Nabi dan Rasul

Subscribe

Pola Hidup

Subscribe

Nabi dan Rasul

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Subscribe

Lagu Sholawat

Moslem Meditation; Kumpulan Sholawat Klasik - H. Salafuddin Benyamin

Alhamdulillah tepat ditanggal 4 juli ini, penulis situs [...]

Moslem Meditation; Al Maqoshida (Album Impianku)

Album Sholawat Impianku ini berasal dari salah satu pond [...]

Moslem Meditation; Mega Koleksi 999 MP3 Sholawat Al Banjari

Assalamu 'alaikum, foto ini adalah group sholawat di pe [...]


Popular Post


    May - 2025
    SMTWTFS
        123
    45678910
    11121314151617
    18192021222324
    25262728293031
           
    Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

    Teladan Islam | Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua (18)


    Nabi Muhammad SAW bersabda : "Jika ibumu memanggilmu, bertaqwalah kepada Allah dalam hal mentaatinya, engkau jangan mendurhakainya dan layanilah ia dengan baik."

    Ibnu Al-Munkadir berkata : "Bila orang tuamu memanggilmu, sementara kamu melakukan sholat (sunnat), maka penuhilah."...

    Al-Awam berkata : "Aku berkata kepada Mujahid : "Adzan telah dikumandangkan, lalu orang tuaku memanggilku." Maka Al Mujahid berkata : "Penuhilah panggilan ayahmu."

    Tidak dibenarkan seorang mukmin tidak menghiraukan panggilan kedua orang tuanya bahkan dalam sholatpun, apabila orang tua memanggilnya ia harus menjawab (memenuhi) panggilannya.

    Di dalam salah satu hadist pernah disebutkan : "Apabila ibumu memanggilmu dalam keadaan sholat, maka penuhilah, apabila ayahmu yang memanggilmu, maka janganlah dikabulkan sehingga kamu selesai sholat."

    Hadits-hadits di atas memerintahkan agar kita menaati ibu ketika ia memanggil kita. Dalam keadaan yang biasa, ketika orang tua memanggil, kita selalu datang menghadap mereka dan siap melayani mereka. Jika kita sedang mengerjakan sholat, maka penjelasannya adalah, jika orang tua kita memanggil karena keadaan darurat, misalnya ketika keluar dari kamar kecil lalu mereka terpelset atau khawatir akan jatuh dan tidak ada seorang pun yang dapat menolong mereka, maka diwajibkan untuk menghentikan sholat wajibnya untuk menolong mereka. Dan jika mereka tidak menghendaki pertolongan sebagaimana yang dijelaskan diatas, tetapi hanya panggilan biasa, maka tidak pantas jika menghentikan sholat wajib.

    Apabila kita sedang memulai sholat sunnat atau nafil, kemudian orang tua memanggil tetapi mereka tidak tahu bahwa anaknya sedang mengerjakan sholat, maka diwajibkan untuk menghentikan sholatnya dan menjawab panggilannya, entah mereka memanggil untuk keperluan yang mendesak atau tidak. Dalam kasus ini, jika kita tidak menghentikan sholat dan tidak menyahut mereka, maka itu merupakan suatu dosa. Namun jika mereka mengetahui bahwa anaknya sedang mengerjakan sholat tetapi mereka memanggil tanpa keperluan, maka tidak boleh  menghentikan sholat tersebut.

    Dan jika ada kekhawatiran bahwa apabila kita tidak menyahut panggilan mereka akan terjadi berbahaya, maka kita harus menghentikan sholat kita dalam keadaan apapun, terlepas dari apakah mereka tahu atau tidak kita sedang mengerjakan sholat.

    Ada sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang seorang anak yang tidak menjawab panggilan ibunya ketika sholat sunnat.

    Abu Hurairah ra meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, bahwa ada seorang laki-laki bernama Juraij. Ia seorang ahli ibadah yang membuat suatu shauma'ah (biara) untuk ibadahnya.

    Pada suatu hari ibu Juraij meanggilnya : "Juraij, wahai, Juraij." Ketika itu Juraij sedang melakukan sholat dengan khusu'. Dia kebingungan dan berkata dalam hati : "Apakah aku menjawab panggilan ibu, ataukah harus meneruskan sholat." Dia semakin bingung dan akhirnya dia memutuskan untuk meneruskan sholat.

    Ibunya memanggil Juraij untuk yang kedua kalinya ; "Wahai Juraij, anakku dimana engkau?" Juraij bertambah bingung, antara menjawab panggilan ibunya atau meneruskan sholatnya dan akhirnya dia memilih melanjutkan sholatnya.

    Ibunya masih berteriak memanggil dengan suara yang lebih keras dan kesal : "Dimana engkau wahai Juraij, kesinilah dulu!" Dia sangat kebingungan, apakah memenuhi panggilan ibunya atau meneruskan sholat. Oleh karena sholatnya tinggal sedikit, maka dia memilih melanjutkan sholat. Tidak memperdulikan panggilan ibunya.

    Sudah tiga kali sang ibu memanggil anaknya dan tidak diperdulikan. Maka kemarahan pun memuncak. Dan sang ibu terlanjur mengutuk anaknya : "Wahai Juraij, semoga Allah tidak mencabut nyawamu sebelum engkau melihat tampang seorang pelacur. Dengan perasaan kesal dan sedih sang ibu kembali ke rumah.

    Juraij memang sangat terkenal seorang ahli ibadah di kalangan Bani Israil, sehingga terjadi seorang wanita pelacur yang terkenal kecantikkannya berkata :"Saya dapat menggugurkan ibadah Juraij." Maka pelacur itu berusaha merayu Juraij dengan segala daya penariknya tetapi ternyata Juraij tidak dapat tergoda olehnya sehingga jengkellah pelacur itu, maka ia memutuskan untuk berzina dengan seorang penggembala yang tidak jauh dari biara Juraij, sehingga ia hamil.

    Dan ketika bayi yang dikandung pelacur itu mengadu kepada sang raja : "Wahai Raja, aku telag melahirkan seorang anak." Raja bertanya : "Dari siapakah engkau mempunyai anak?" Pelacur itu menjawab : "Dari Juraij." Raja bertanya lagi : "Maksudmu orang yang mempunyai biara ini?" Pelacur menjawab : "Ya, betul."

    Sang Raja sangat murka dan menyuruh orang untuk menangkap Juraij dan dihadapkan ke depan sang Raja. Dengan berjalan kaki dan kedua tangan diikat pada leher, Juraij menghadap kepada sang Raja, dengan melewati kerumunan para pelacur. Mereka menyaksikan iring-iringan itu, tetapi Juraij nampak kalem, tenang dan tersenyum. Sang Raja memerintahkan agar biaranya dihancurkan dan orang-orang pun datang berbondong-bondong untuk menghancurkannya, sehingga rta dengan tanah.

    Juraij tiba dihadapkan Raja. Lalu Raja bertanya : "Wahai Juraij, wanita ini menuduhmu telah menghamilinya. Bagaimana pendapatmu?" Dengan tenang Juraij menjawab : "Apalagi yang dituduhkannya kepadaku?" Raja berkata :"Apalagi mengatakan bahwa anaknya adalah anakmu." Kemudian Juraij menoleh kepada sang pelacur, seraya berkata : "Apakah benar tuduhanmu itu, bahwa aku menggaulimu?" Pelacur menjawab : "Ya, benar." Juraij bertanya : "Sekarang dimanakah anak itu?" Pelacur menjawab : "Dia berada dalam ayunan."

    Lalu JUraij menghampiri bayi yang tiada berdosa itu dan bertanya : "Wahai anak manis, siapakah ayahmu?" Tiba-tiba anak yang dalam ayunan itu menjawab : "Penggembala sapi."

    Semua yang hadir terperanjat menyaksikan keanehan tersebut dan merasa sangat bersalah kepada Juraij, terutama sang Raja. Dengan rasa malu dan penuh penyesalan sang Raja berkata : "Wahai Juraij, maukah saya bangunkan kembali biaramu itu dengan bahan serba emas?" Juraij menjawab : "Tidak." Kemudian Raja berkata lagi : "Atau saya membangunnya kembali dengan perak?" Juraij menjawab : "Tidak." Raja berkata : "Terus dengan apa saya harus membangunnya kemabli?" Juraij menjawab : "Bangun saja seperti sedia kala."

    Maka sang Raja memerintahkan agar biara milik Juraij dibangun kembali seperti semula. Raja kembali bertanya kepada Juraij : "Mengapa kamu menerima semua kenyataan ini dengan tersenyum. Bahkan ketika ditonton oleh para pelacur pun kamu kelihatan tenang dan tetap menghadiahkan senyuman?" Juraij menjawab : "Ketika itu aku baru sadar bahwa kata-kata ibuku telah didengar dan dikabulkan oleh Allah." Dan kemudian Juraij menceritakan kepada mereka atas apa yang telah terjadi atas dirinya.

    Perhatikanlah kisah di atas dan ambillah pelajarab dari kisah tersebut. Juraij adalah seorang yang shalih yang rajin mengerjakan amalan sunnat. Ketika ibunya memanggilnya, ia tidak menjawab. Sikapnya itu menyakitkan hati ibunya sehingga keluarlah kata-kata kutukan itu dari lisan ibunya, sehingga kutukannya tersebut menjadi kenyataan. Dan bagi seorang anak, jangan sampai mengabaikan panggilan orang tua. Padahal di zaman kini banyak terjadi anak tidak memperdulikan panggilan orang tua. Apalagi sedang asyik dengan kegiatan yang menjadi kegemarannya.



    No comments :

    Leave a Reply