March 14, 2025

Latest News

Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

Tayammum Bisa Dijadikan Pengganti Wudhu dan Tata Cara Pelaksanaannya.

Tayammum (bahasa Arab: تيمم) mengacu pada tindakan mensu [...]

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Pria di Surga Kelak Didampingi Para Bidadari, Bagaimana Para Wanita yang Masuk Surga?

Dalam ayat Al Qur’an maupun hadits nabawi disebutkan ba [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Tayammum Bisa Dijadikan Pengganti Wudhu dan Tata Cara Pelaksanaannya.

Tayammum (bahasa Arab: تيمم) mengacu pada tindakan mensu [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Kisah Nyata; Cobaan Seorang Wanita yang Hidup Bersama Suami Pemabuk

Di sebuah kota di Saudi, seorang wanita tinggal dan hi [...]

Kedatangannya Membacakan Satu Ayat Lalu Pamit

Sudah hampir 6 bulan kepergian Bapak saya (Almarhum H [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Kiat Mendidik Anak di Bulan Ramadhan

Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu oleh [...]

Manfaatkan Obat Asli Indonesia

Indoneisa memiliki kekayaan alam yang tak terhingga [...]

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Keutamaan Shalawat Kepada Rasulullah dan Tata Cara serta Macam Macamnya

Selawat atau Shalawat (bahasa Arab: صلوات) adalah bentu [...]

Orang yang Istimewa Tak Mau Diistimewakan

Ketika itu Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam sedan [...]

Moslem Meditation; Kumpulan Sholawat Klasik - H. Salafuddin Benyamin

Alhamdulillah tepat ditanggal 4 juli ini, penulis situs [...]

Moslem Meditation; Al Maqoshida (Album Impianku)

Album Sholawat Impianku ini berasal dari salah satu pond [...]

Moslem Meditation; Mega Koleksi 999 MP3 Sholawat Al Banjari

Assalamu 'alaikum, foto ini adalah group sholawat di pe [...]

Moslem Meditation; Kumpulan Nasyid Perjuangan NU - PMII

Alhamdulillah pada kesempatana ini kami menampilkan kumpu [...]

Moslem Meditation; Al Mahabbatain (Album Panggilan Jiwa)

Album Sholawat ini merupakan album terbaru dari Al Muha [...]

Subscribe

Pedoman

Subscribe

Aturan

Subscribe

Nabi dan Rasul

Subscribe

Pola Hidup

Subscribe

Nabi dan Rasul

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Subscribe

Lagu Sholawat

Moslem Meditation; Kumpulan Sholawat Klasik - H. Salafuddin Benyamin

Alhamdulillah tepat ditanggal 4 juli ini, penulis situs [...]

Moslem Meditation; Al Maqoshida (Album Impianku)

Album Sholawat Impianku ini berasal dari salah satu pond [...]

Moslem Meditation; Mega Koleksi 999 MP3 Sholawat Al Banjari

Assalamu 'alaikum, foto ini adalah group sholawat di pe [...]


Popular Post


    March - 2025
    SMTWTFS
          1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031     
    Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

    Sejarah Keramat Agung Pamecutan Edisi Ziarah Wali Pitu Bali Makam Raden Ayu Pamecutan (3)

    Makam Wali Allah di Tengah Setra Badung
    di Daerah Monang - Maning Denpasar

    Kisah Raden Ayu Siti Khotijah memeluk agama Islam adalah karena perkenalan beliau kepada Islam melalui suaminya Pangeran Cakraningrat IV dari Bangkalan Madura. Pangeran Cakraningrat IV adalah suami dan juga penyembuh sakit kuning yang diderita Raden Ayu Siti Khotijah berkat izin Allah SWT.

    Setelah Pangeran Cakraningrat IV dapat menyembuhkan raden Ayu Siti Khotijah, Raja Pamecutan memanggil Beliau untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan menanyakan apakah Pangeran Cakraningrat IV jatuh hati pada putri Beliau. Pangeran Cakraningrat IV menyatakan beliau sangat terpesona dan mencintai putri Gusti Ayu Made Rai. Dengan adanya pengakuan dari kedua belah pihak maka mereka dinikahkan di Istana Kerajaan Pamecutan yang disaksikan oleh 40 orang pengawal Pangeran Cakraningrat IV dan seluruh keluarga kerajaan Pamecutan.

    Beberapa hari setelah dinikahkan, Pangeran Cakraningrat IV mohon diri ke Bangkalan, Madura dan istri Beliau Gusti Ayu Made Rai diajak serta. Sesampainya di Bangkalan, Madura, kedua mempelai dinikahkan secara agama Islam. Gusti Ayu Made Rai langsung menganut agama Islam (sebagai mualaf) dan namanya berubah menjadi Raden Ayu Siti Khotijah atau Raden Ayu Pamecutan.

    Sebagai mualaf, Raden Ayu Siti Khotijah sangat rajin dan tekun mengikuti dan menjalankan syariat Islam, sholat lima waktu, pengajian, dakwah dsb. Hari berganti hari dan tahun berganti tahun, Raden Ayu Siti Khotijah rindu kepada keluarganya di Pamecutan. Atas izin suami tercinta, Pangeran Cakraningrat IV, Raden Ayu Siti Khotijah pulang ke tanah Bali diiringi 40 orang dari laki-laki dan perempuan. sebagai bekal Raden Ayu Siti Khotijah diberikan guci, keris dan pusaka yang diselipkan di rambut Beliau.


    Makam Waliyuallah Keramat Agung Pamecutan

    Kedatangan Raden Ayu Khotijah dan rombongan disambut dengan suka cita. Di istana Kerajaan Pamecutan sendiri sedang mempersiapkan upacara Meligia atau Nyekah yaitu upacara Atma Wedana yang dilanjutkan dengan Ngelingihan (Menyetanakan) Betara Hyang di Pemerajan (tempat suci keluarga) Puri Pemecutan.

    Pada suatu hari saat sandikala (menjelang petang atau magrib) di Puri, Raden Ayu Pemecutan alias Raden Ayu Siti Khotijah yang telah memeluk agama Islam menjalankan sholat Magrib di tempat suci istana (disebut Merajan). Beliau sholat dengan memakai pakaian sholat atau mukena warna putih serta menghadap barat atau kiblat. Pada saat sang Putri melakukan sholat tidak sengaja dilihat oleh seorang Patih. Karena disaat itu penganut Agama Islam di Bali masih sedikit, Patih tersebut menyangka Raden Ayu sedang melepas ajaran ilmu hitam (di Bali disebut ngeleak). Hal tersebut dianggap aneh dan dilaporkan kepada ayahanda Raden Ayu sendiri, Raja Pamecutan. Sang Raja murka, tanpa menanyakan kepada Raden Ayu Siti Khotijah, Beliau memerintahkan Patih mengajak Raden Ayu ke Setra (Kuburan) Badung yang luasnya 9Ha diiringi pengawal dan dayang dari Bangkalan, Madura serta dari Istana Pamecutan.

    Sesampai di depan Pura Kepuh Kembar, Raden Ayu berkata kepada patih dan pengiringnya:
    Paman Patih, saya sudah mendapat firasat dan sudah tahu diri Saya diajak kemari, bahwa Saya akan dibunuh. Karena ini adalah perintah Ayah Saya selaku raja, selaku penguasa, Silahkan Paman Patih laksanakan perintah Ayah Saya.
    - Adapun Paman Patih ketahui bahwa saya tadi sedang sholat atau sembahyang di Pamerajan menurut ajaran agama yang Saya yakini, yang saya anut yaitu Agama Islam, Saya sedang menuju ke Allah. 

    Pesan Beliau kepada Patih:
    - Janganlah saya dibunuh dengan menggunakan senjata tajam karena tidak akan dapat membunuh Saya dan sia-sia. Pakailah cucuk konde Saya ini yang disatukan dengan daun sirih digulung dan diikat dengan benang Tri Datu (benang warna tiga yaitu: Putih, Hitam dan Merah).

    - Nanti lemparlah cucuk konde ini kearah dada Saya sebelah kiri. Apabila Saya sudah mati, maka dari badan Saya akan keluar asap, bila asap yang keluar dari badan saya berbau busuk, silahkan Paman Patih tanam mayat saya sembarangan. Tetapi jika asap yang keluar dari badan saya berbau harum, tolong buatkan saya tempat suci yang disebut "keramat”.

    Langgar untuk Sholat di Makam Keramat Agung Pamecutan

    Setelah Raden Ayu bersabda dan berpesan kepada Patih kerajaan lalu Beliaupun menyerahkan cucuk konde tersebut kepada Patih. Raden Ayu Siti Khotijah pun mengambil sikap dengan menengadahkan tangan menyebut nama Allah. Beliau memerintahkan kepada Patih agar segera melempar cucuk konde ke arah dada kiri Beliau.

    Begitu Patih melemparkan cucuk konde ke dada kiri Beliau seketika Raden Ayu Siti Khotijah rebah dan langsung menghembuskan nafas terakhir. Dari raga Beliau keluar asap yang baunya sangat harum seperti bau kemenyan (kemenyan) madu atau menyan arab dan seluruh Setra Badung yang luasnya 9 Ha dikabuti bau yang sangat harum.

    Bau tersebut adalah tanda keimanan dari Raden Ayu Siti Khotijah kepada Allah SWT. Beliau adalah wanita yang taat, tidak takut kepada kematian demi membuktikan kebenaran Islam. Raden Ayu Siti Khotijah makamnya menjadi keramat di Jalan Gunung Batukaru daerah Monang Maning, Denpasar, Bali, termasuk dalam ziarah wali pitu Bali.


    No comments :

    Leave a Reply