Latest News

Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih
Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe


Popular Post


    Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

    Ziarah Makam WaliyuaAllah, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie dan keluarganya di Kompleks Pemakaman Batu Layang

    Nisan Makam Sultan Kadriah Pontianak pertama
    Syarif Abdurrahman Alkadrie
    Berwisata ke Kota Pontianak wajib rasanya untuk singgah ke Batu Layang. Selain Bangunan Kesultanan Kadriyah dan Masjid Jami' di wilayah Beting, Pontianak, Komplek pemakaman Sultan Kadriah di Batu Layang merupakan peninggalan warisan maha penting bagi Kota Pontianak. Di Komplek pemakan ini dimakamkan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pembuka kota Pontianak dan Sultan  Hamid II Alkadrie, pembuat lambang negara Indonesia (Garuda Pancasila).

    Untuk dapat menuju ke pemakaman Batu Layang, peziarah harus memasuki perkampungan sekitar 5 menit dari jalan raya. Letak bangunan berada di pinggir Sungai Kapuas. Rasa tenang dan gambaran kejayaan kesultanan Kadriah terpancar. Warna bangunan hijau dan kuning (emas) dan tulisan arab di beberapa nisan (yang penulis lihat adalah pada makam Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Sultan Hamid II Alkadrie dan Ibunya) menunjukkan bahwa Islam adalah landasan utama dari Kesultanan Kadriah.


    Bangunan Kompleks Pemakaman Batu Layang

    Budaya arab dan melayu terpancar dari warna bangunan dan nisan.  Dibangun sejak masa pemerintahan Syarif Abdurahman Alkadrie (1711 - 1808). Terdapat surau di depan bangunan kompleks pemakaman Batu Layang yang terletak di pinggir Sungai Kapuas, sehingga kita dapat khusyuk berdoa mendengar suara alam yang masih sangat alami. 

    Untuk dapat berziarah ke makam Syarif Abdurahman Alkadrie, peziarah harus memasuki bangunan besar Batu Layang. Makam Beliau terletak di tengah di kamar khusus dijaga oleh keturunan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie secara bergiliran. Kompleks makam tersebut terjaga kebersihan dan keasriannya, karena semua wajib melepas alas kaki bila hendak berziarah. Bagi peziarah yang hendak ke sana, dapat dipersiapkan uang koin untuk dapat dibagi-bagikan. Seandainya tidak berkenan, maka lebih baik menyumbang di tempat sumbangan yang disediakan. 

    Lapangan Parkir yang Tersedia Luas di Batu Layang


    No comments :

    Leave a Reply