Latest News

Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih
Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe

Subscribe


Popular Post


    Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

    Empat pertanda buruk Uje sebelum ajal menjemput

     Sebelum berkendara sepeda motor Kawasaki hijau nopol B 3590 SGQ CC 650 menuju kawasan Kemang, Ustad Jefry Al Bukhori sempat dilarang pergi keluarganya.
     
    Pasalnya, kondisi kesehatan terakhir dai kondang itu, diketahui sedang sakit dan dalam kondisi kurang fit. Namun, Uje susah sekali dibawa berobat ke dokter meksi tubuhnya lemas dan kepalanya pusing.
     
    "Beliau mau naik motor, banyak yang nyegah. Ibunya sudah bilang jangan ya nak, kan kamu sedang masuk angin, nanti jadi keliyengan. Lalu dia menjawab, tapi kan stasiun tivi minta bikin lagu, ada lima lagu salah satunya sama saya," kata  Pipik Dian Irawati Popon, isteri UJe saat ditemui di rumah duka usai acara tahlilan, Jumat (26/04/2013).
     
    Pipik mengutarakan, sebelum perisitiwa kecelakaan itu terjadi, suami tercintanya itu kerap mengelap dan memandangi sepeda motornya. Bahkan, almarhum sempat berkata jika motornya itu merupakan 'nyawa'nya. Pasalnya, melalui  motor, dakwahnya bisa masuk dan diterima anak-anak muda yang kebanyakan hobi otomotif.
     
    "Katanya dengan motor, beliau bisa masuk ke anak-anak muda yang biasanya naik motor. Kemana pun beliau pergi, selalu banyak yang berkonsultasi. Beliau selalu bilang, dakwah harus masuk ke hati mereka, enggak boleh mencaci maki," tutur Pipik menirukan perkataan mendiang suaminya itu.
     
    Tanda-tanda kepergian Uje, kata Pipik, juga sudah terlihat dua hari sebelum terjadinya kecelakaan. Pada hari itu, suaminya tersebut memintanya ditemani mengobrol berdua.
     
    Ketika itu alhamrhum suaminya itu, mendadak mengajaknya belajar menjadi mayit.
     
    "Umi mau ngafanin Abi. Saya langsung bilang gak mau," kata Uje kala itu.
    Pipik menambahkan, firasat lainnya juga ditunjukan Uje dengan memaparkan cerita jika kakaknya, almarhum Ustad Abdullah Riyad wafat pada usia 35 tahun saat sedang berdakwah.
     
    "Ngomongnya udah mulai ngaco. Dia bilang, keluarga abi itu meninggalnya muda-muda. Saya bilang, jangan dulu, Abi masih dibutuhin orang banyak," paparnya.
     
    Tak sampai disitu, sambung Pipik, di hari ulang tahunnya kemarin, suaminya itu mengatakan jika pada tahun depan tidak akan bertemu lagi. Di hari ulang tahunnya itu, Uje juga sempat berpesan kepada anak keduanya yang aneh-aneh.
     
    "Beliau selalu berpesan, kalo abi yang enggak ada, Dede (panggilan anak kedunya) yang imamin Umi," terangnya tersedu-sedu.
     
    Ia menambahkan, pada hari dimana ajal menjemput, suaminya itu diketahui pulang mengemudikan motor menuju ke rumah dengan kecepatan tinggi. Karena saking cepatnya, motor yang mengikuti di belakangnya tidak mampu mengejar.
     
    "Katanya pulangnya beliau itu naik motor kencang banget, sampai gak kekejar yang lain. Sampai akhirnya beliau terjatuh. Ya Allah Ya Raab," jelasnya sambil istigfar.
    sumber


    No comments :

    Leave a Reply