April 05, 2025

Latest News

Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

Tayammum Bisa Dijadikan Pengganti Wudhu dan Tata Cara Pelaksanaannya.

Tayammum (bahasa Arab: تيمم) mengacu pada tindakan mensu [...]

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Pria di Surga Kelak Didampingi Para Bidadari, Bagaimana Para Wanita yang Masuk Surga?

Dalam ayat Al Qur’an maupun hadits nabawi disebutkan ba [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Tayammum Bisa Dijadikan Pengganti Wudhu dan Tata Cara Pelaksanaannya.

Tayammum (bahasa Arab: تيمم) mengacu pada tindakan mensu [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Kisah Nyata; Cobaan Seorang Wanita yang Hidup Bersama Suami Pemabuk

Di sebuah kota di Saudi, seorang wanita tinggal dan hi [...]

Kedatangannya Membacakan Satu Ayat Lalu Pamit

Sudah hampir 6 bulan kepergian Bapak saya (Almarhum H [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Kiat Mendidik Anak di Bulan Ramadhan

Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu oleh [...]

Manfaatkan Obat Asli Indonesia

Indoneisa memiliki kekayaan alam yang tak terhingga [...]

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Keutamaan Shalawat Kepada Rasulullah dan Tata Cara serta Macam Macamnya

Selawat atau Shalawat (bahasa Arab: صلوات) adalah bentu [...]

Orang yang Istimewa Tak Mau Diistimewakan

Ketika itu Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam sedan [...]

Moslem Meditation; Kumpulan Sholawat Klasik - H. Salafuddin Benyamin

Alhamdulillah tepat ditanggal 4 juli ini, penulis situs [...]

Moslem Meditation; Al Maqoshida (Album Impianku)

Album Sholawat Impianku ini berasal dari salah satu pond [...]

Moslem Meditation; Mega Koleksi 999 MP3 Sholawat Al Banjari

Assalamu 'alaikum, foto ini adalah group sholawat di pe [...]

Moslem Meditation; Kumpulan Nasyid Perjuangan NU - PMII

Alhamdulillah pada kesempatana ini kami menampilkan kumpu [...]

Moslem Meditation; Al Mahabbatain (Album Panggilan Jiwa)

Album Sholawat ini merupakan album terbaru dari Al Muha [...]

Subscribe

Pedoman

Subscribe

Aturan

Subscribe

Nabi dan Rasul

Subscribe

Pola Hidup

Subscribe

Nabi dan Rasul

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Subscribe

Lagu Sholawat

Moslem Meditation; Kumpulan Sholawat Klasik - H. Salafuddin Benyamin

Alhamdulillah tepat ditanggal 4 juli ini, penulis situs [...]

Moslem Meditation; Al Maqoshida (Album Impianku)

Album Sholawat Impianku ini berasal dari salah satu pond [...]

Moslem Meditation; Mega Koleksi 999 MP3 Sholawat Al Banjari

Assalamu 'alaikum, foto ini adalah group sholawat di pe [...]


Popular Post


    April - 2025
    SMTWTFS
      12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    27282930   
           
    Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

    Terapi Warna

    Terapi Warna




    Islam mewariskan khazanah ilmu pengetahuan yang sangat kaya kepada peradaban modern. Berbagai macam penemuan para ilmuan Islam masih tetap berlaku dan dikembangkan hingga saat ini.

    Mulai dari bidang pertanian, pertambangan, kesenian, ilmu-ilmu sosial, kedokteran, hingga manajemen pelayanan pos, merupakan tindak lanjut dari warisan Islam.

    Di bidang kedokteran, banyak dokter Muslim berhasil menciptakan metode-metode pengobatan. Mereka berhasil menemukan aneka terapi untuk menyembuhkan ragam jenis penyakit. Salah satunya adalah terapi warna atau lebih dikenal kromoterapi.



    Kromoterapi merupakan metode perawatan penyakit dengan menggunakan warna-warna. Terapi ini merupakan terapi suportif yang dapat mendukung terapi utama. Menurut praktisi kromoterapi, penyebab dari beberapa penyakit dapat diketahui dari pengurangan warna-warna tertentu dari sistem dalam tubuh manusia.

    Kromoterapi, kadang-kadang disebut terapi warna atau colorology, merupakan metode obat alternatif. Dengan kata lain, seorang dokter (praktisi terapi) yang terlatih dalam kromoterapi dapat menggunakan warna dan cahaya untuk menyeimbangkan energi dalam tubuh seseorang yang mengalami kekurangan baik fisik, emosi, spiritual, maupun mental. Terapi cahaya terbukti dapat meringankan penyakit depresi yang tinggi.

    Ahli kromoterapi menyatakan, mereka melakukan praktik sesuai dasar ilmiah. Menurut hasil penelitian mereka, warna membawa reaksi emosional manusia.

    Standar metode diagnosa menggunakan “tes warna luscher”, dikembangkan oleh Max Luscher ( 1923) pada awal 1900-an. Saat kromoterapi dilakukan, warna dan cahaya diterapkan ke daerah-daerah tertentu pada tubuh. Warna terkait dengan efek positif dan efek negatif. Dalam terapi warna, warna spesifik serta jumlah warna dianggap penting dalam penyembuhan.

    Beberapa alat yang digunakan untuk menerapkan warna adalah batu permata, lilin, tongkat wasiat, prisma, kain tenun warna, dan kaca/lensa warna. Terapeutik (pengobatan) warna dapat diadministrasikan dalam beberapa cara, tetapi sering dikombinasikan dengan hidroterapi (terapi air) dan aromaterapi (terapi aroma/wewangian) dalam upaya untuk mempertinggi efek terapeutik.

    Ibnu Sina dan Terapi Warna
    Menurut catatan sejarah, terapi warna diperkirakan berasal dari tradisi India kuno, yang diajarkan dalam Ayurveda. Masyarakat India sudah mempraktikkan terapi tersebut sejak ribuan tahun silam. Sumber sejarah lain menyebutkan, terapi ini berasal dari tradisi Cina dan Mesir kuno. Dijelaskan bahwa orang Mesir kuno telah membangun solarium, sejenis kamar, yang dipasangi dengan kaca jendela berwarna. Matahari akan bersinar melalui kaca dan pasien dibanjiri dengan warna.

    Dalam sebuah artikel yang ditulis Michelle Caldwel, Smallpox: Is the Cure Worse Than the Disease?, disebutkan pada akhir abad ke-19 M, penderita penyakit cacar di Eropa dirawat di ruang yang ditutupi dengan kain berwarna merah untuk menyembuhkan pasien.

    Terapi serupa telah dipraktikkan oleh dokter Muslim pada abad ke-10 M. Tokoh Islam yang memperkenalkan kromoterapi adalah Ibnu Sina (980 M-1037 M), yang dikenal oleh masyarakat Barat dengan nama Avicenna. Kurang lebih sembilan abad sebelum orang Barat mengenal kromoterapi, Ibnu Sina sudah menggunakan warna sebagai salah satu sarana penting dalam mendiagnosa (mengenali) penya kit dan untuk pengobatan.

    Di dalam adikaryanya yang berjudul Al-Qanun fi At-Thibb (The Canon of Medicine), Ibnu Sina mengungkapkan bahwa warna merupakan gejala yang nampak dalam penyakit. Ia juga telah berhasil mengembangkan grafik hubungan antara warna dengan suhu tubuh dan kondisi fisik tubuh.

    Ibnu Sina juga melakukan klasifikasi warna dan fungsi-fungsinya dalam proses penyembuhan si sakit. Ia mengemukakan bahwa warna merah memindahkan darah, biru atau putih mendinginkan, dan kuning mengurangi rasa sakit pada otot dan radang mata. Ibnu Sina adalah orang pertama yang membuktikan bahwa warna yang salah yang digunakan untuk terapi dapat menyebabkan tidak adanya respons dalam penyakit yang spesifik.

    Warna yang salah selama proses terapi tidak akan mendapat respons dari penyakit tertentu, ujarnya dalam Al-Qanun fi At-Thibb. Diceritakan oleh Samina T. Yousuf Azeemi dan S. Mohsin Raza dalam A Critical Analysis of Chromotherapy and Its Scientific Evolution, Ibnu Sina suatu saat mengamati orang yang mimisan/hidung berdarah. Menurutnya, orang yang mimisan seharusnya tidak melihat warna merah yang mencolok dan tidak boleh terkena sorot lampu merah. Warna merah akan mendorong cairan sanguin (sanguineous humor). Orang mimisan, menurut Ibnu Sina, harus melihat warna biru. Berbeda dengan warna merah, warna biru akan meringankan dan mengurangi aliran darah.

    Mengenal chakra
    Di dalam tradisi India, dikenal yang namanya chakra, yakni titik atau simpul energi dalam tubuh manusia. Menurut konsep chakra, kesehatan adalah kesatuan menjaga keseimbangan fisik dan emosi. Di India, sekelompok ahli pengobatan Ayurvedic menjelaskan, warna yang terkait dengan tujuh chakra utama, yang menurut sistem mereka merupakan pusat rohani di tubuh, terletak di sepanjang tulang belakang, jelas Dorothy Parker, dalam karyanya Color Decoder.

    Terdapat tujuh chakra dan masing-masing terkait dengan organ tertentu dalam tubuh. Tiap chakra memiliki warna dominan, tetapi ini dapat menjadi warna yang tidak seimbang. Jika hal ini terjadi dapat menyebabkan penyakit dan percabangan fisik lainnya, kata Dorothy Parker.

    Dengan memperkenalkan warna yang sesuai, penyakit ini dapat diperbaiki. Ketujuh chakra tersebut adalah, pertama, warna merah, terletak di bagian bawah tulang belakang. Warna ini digunakan untuk merangsang tubuh dan pikiran serta meningkatkan sirkulasi. Kedua, warna orange, terletak di daerah panggul. Digunakan untuk menyembuhkan paru-paru dan untuk meningkatkan energi. Ketiga, warna kuning, terletak pada solar kekusutan. Digunakan untuk mendorong urat dan membersihkan tubuh. Keempat, warna hijau, terletak di jantung. Kelima, warna biru, terletak di tenggorokan. Digunakan untuk mengobati penyakit dan meringankan rasa sakit. Keenam, warna indigo, yakni di bagian rendah pada dahi. Digunakan untuk meringankan masalah kulit. Ketujuh, warna violet, terletak di atas kepala.

    Meskipun kromoterapi telah dibuktikan manfaatnya oleh Ibnu Sina dan tradisi India, namun tidak membuatnya bebas dari kritik. Beberapa kritikus kromoterapi me lontarkan pandangan bahwa ilmu kedokteran ini adalah palsu belaka. Mereka juga menuturkan belum ada bukti bah wa warna adalah unsur kunci dalam proses penyembuhan bagi si sakit.

    Ibnu Sina, Dokter Muslim yang Mengajarkan Kromoterapi

    Bapak Pengobatan Modern, begitulah sebagian orang menjulukinya. Ibnu Sina yang di dunia Barat dikenal dengan nama Avicenna, disebut-sebut sebagai dokter Muslim pertama yang menerapkan kromoterapi dalam pengobatannya. Hal tersebut dicantumkan dalam karyanya Al-Qanun fi At-Thibb (The Canon of Medicine).

    Dia mempelajari kedokteran sejak usia 16 tahun. Bahkan memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18. Dalam dunia kedokteran, ia tak hanya mempelajari teori kedokteran, tetapi juga pera watan/pelayanan pada orang sakit. Melalui perhitungannya sendiri, ia menemukan metode-metode baru dari perawatan/pengobatan.

    Ibnu Sina mengatakan, ''Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan fisika sehingga saya cepat memperoleh kemajuan. Saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien menggunakan obat-obat yang sesuai.

    Selain mendapat gelar Bapak Pengobatan Modern, masih banyak lagi predikat kehormatan yang diterimanya di bidang kedokteran. Itu terkait dengan ke agungan karya-karya yang telah beliau hasilkan. Karyanya yang sangat terkenal adalah Al-Qanun fi At-Thibb (The Canon of Medicine) yang merupakan rujukan utama di bidang kedokteran selama berabad-abad.

    Avicenna yang juga dikenal sebagai seorang filsuf dan ilmuwan dilahirkan tahun 980 M di Afsyahnah dekat Bukhara, Persia (sekarang masuk wilayah Uzbekistan). Nama lengkapnya adalah Abu Ali al-Husayn bin Abdullah bin Sina. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Juni 1037 M di Hamadan, Persia (Iran).

    Ibnu Sina merupakan tokoh Muslim yang sangat produktif. Karya-karyanya tidak terbatas di bidang kedokteran saja, melainkan juga di bidang filsafat, matematika, logika, akhlak, dan fisika. Total ada sekitar 450 karya yang sampai ke tangan generasi sekarang. Menurut George Sarton, Ibnu Sina merupakan ilmuwan hebat dan paling terkenal dari dunia Islam pada semua bidang, tempat, dan waktu. (rep)



    No comments :

    Leave a Reply