June 19, 2025

Latest News

Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

Tayammum Bisa Dijadikan Pengganti Wudhu dan Tata Cara Pelaksanaannya.

Tayammum (bahasa Arab: تيمم) mengacu pada tindakan mensu [...]

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Pria di Surga Kelak Didampingi Para Bidadari, Bagaimana Para Wanita yang Masuk Surga?

Dalam ayat Al Qur’an maupun hadits nabawi disebutkan ba [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Tayammum Bisa Dijadikan Pengganti Wudhu dan Tata Cara Pelaksanaannya.

Tayammum (bahasa Arab: تيمم) mengacu pada tindakan mensu [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Kisah Nyata; Cobaan Seorang Wanita yang Hidup Bersama Suami Pemabuk

Di sebuah kota di Saudi, seorang wanita tinggal dan hi [...]

Kedatangannya Membacakan Satu Ayat Lalu Pamit

Sudah hampir 6 bulan kepergian Bapak saya (Almarhum H [...]

Sunah-Sunah di Hari Raya Idul Fitri

1 Syawal, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri. [...]

Kiat Mendidik Anak di Bulan Ramadhan

Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu oleh [...]

Manfaatkan Obat Asli Indonesia

Indoneisa memiliki kekayaan alam yang tak terhingga [...]

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Keutamaan Shalawat Kepada Rasulullah dan Tata Cara serta Macam Macamnya

Selawat atau Shalawat (bahasa Arab: صلوات) adalah bentu [...]

Orang yang Istimewa Tak Mau Diistimewakan

Ketika itu Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam sedan [...]

Moslem Meditation; Kumpulan Sholawat Klasik - H. Salafuddin Benyamin

Alhamdulillah tepat ditanggal 4 juli ini, penulis situs [...]

Moslem Meditation; Al Maqoshida (Album Impianku)

Album Sholawat Impianku ini berasal dari salah satu pond [...]

Moslem Meditation; Mega Koleksi 999 MP3 Sholawat Al Banjari

Assalamu 'alaikum, foto ini adalah group sholawat di pe [...]

Moslem Meditation; Kumpulan Nasyid Perjuangan NU - PMII

Alhamdulillah pada kesempatana ini kami menampilkan kumpu [...]

Moslem Meditation; Al Mahabbatain (Album Panggilan Jiwa)

Album Sholawat ini merupakan album terbaru dari Al Muha [...]

Subscribe

Pedoman

Subscribe

Aturan

Subscribe

Nabi dan Rasul

Subscribe

Pola Hidup

Subscribe

Nabi dan Rasul

Sekelumit Pemahaman Tentang Syafaat

Bagian Pertama: Syafaat dalam Bahasa, Al Quran, dan Sun [...]

Kumpulan Do'a Para Nabi dan Rasul yang Termaktub dalam Al-Quran dan Hadist

Postingan kali ini adalah beberapa do'a-do' [...]

Salawat Adalah Pena, dan Juga Penghapus.

Pelajaran akhlak Ayatullah Mujtaba Tehrani termasuk pel [...]

Subscribe

Lagu Sholawat

Moslem Meditation; Kumpulan Sholawat Klasik - H. Salafuddin Benyamin

Alhamdulillah tepat ditanggal 4 juli ini, penulis situs [...]

Moslem Meditation; Al Maqoshida (Album Impianku)

Album Sholawat Impianku ini berasal dari salah satu pond [...]

Moslem Meditation; Mega Koleksi 999 MP3 Sholawat Al Banjari

Assalamu 'alaikum, foto ini adalah group sholawat di pe [...]


Popular Post


    June - 2025
    SMTWTFS
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    2930     
           
    Sebagai Ummat Muslim, Marilah Kita Lebih Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT, Mematuhi Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya. WebLog ini Kupersembahkan Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta H. Hamma Ali Mona dan Hj. Hamidah. Semoga Segala Amalan Beliau Diterima dan Mendapatkan Tempat yang di Ridhai serta Kasih-Sayang dari Allah SWT. Amin... Jika berkenan, marilah kita membacakan Surah Al-Fatihah untuk Beliau... Termakasih

    Abu Al Fida, Sejarawan Muslim Dari Dinasti Mamluk


    Dedikasi dan pengabdian sang ilmuwan Muslim bernama Abu al-Fida ini telah diakui oleh peradaban Barat. Tak heran jika namanya diabadikan di sebuah kawah bulan, yakni Abulfeda. "Manusia yang sungguh luar biasa,'' begitu penulis Barat bernama de Vaux memuji sosok sejarawan dan geografer Muslim di abad ke-13 itu.

    Ia bernama lengkap Abu al-Fida Ismail Ibnu Ali bin Mahmud al-Malik al-Mu'ayyad Imad Ad-din. Ia adalah seorang ahli sejarah keturunan Kurdi yang sangat legendaris. Abu al-Fida terlahir di kota Damaskus, Suriah pada November 1273 M. Ayahnya, Malik ul-Afdha, adalah saudara dari pangeran Hamah.

    Abu al-Fida merupakan keturunan dari Ayyub, ayah seorang panglima hebat pada masa Perang Salib yakni Salahuddin al-Ayyubi. Abu al-Fida terlahir dalam kondisi politik dan keamanan yang tak menentu, menyusul serangan bangsa Mongol ke kota-kota Islam. Pada saat lahir, ayahnya telah diusir dari kerajaan Hama oleh para penyerang dari Mongol yang melakukan invansi kedua pada 1259 di bawah komando Hulagu Kan. Invasi pertama Mongol terjadi pada 1219-1222 yang dipimpin Jenghis Khan.

    Meski tumbuh dalam situasi politik dan keamanan yang tak menentu, semangat Abu al-Fida untuk belajar tak pernah surut. Pada masa kanak-kanaknya, ia menghabiskan hampir seluruh waktu bermainnya untuk mempelajari Alquran, hadis dan ilmu pengetahuan umum.

    Mengingat kondisi keamanan yang tak menentu, setelah tumbuh menjadi remaja, Abu al-Fida mencurahkan dirinya untuk terjun dalam bidang militer.Ia telah turut angkat senjata membela agama Allah SWT saat melawan para Tentara Perang Salib dari Roma.

    Setelah menerima pendidikan, pada usianya yang ke-12, dia sudah berani berjuang melawan tentara Salib bersama ayahnya bersama Penguasa Dinasti Mamluk. Dia juga tercatat ikut berjuang mengambil alih benteng tentara Salib dari Ksatria Markab Hospitaler.

    Ketika menginjak usia 16 tahun, Abu al-Fida masih berjuang bersama ayahnya dan sepupunya untuk merebut Tripoli dari tentara salib. Setelah berjuang merebut Tripoli, dia masih berjuang melawan tentara salib dengan pasukan muslim lainnya untuk menaklukan Kastil Roum yang penting untuk mengendalikan kekuasaan di wilayah Sungai Eufrat. Beberapa tahun kemudian, dia berada di bawah perintah Sultan Mamluk Ladjyn berperang melawan orang-orang Kristen di Armenia.

    Abu al Fida juga pernah menceritakan kehebatan kisah Sultan Ladjyn yang berasal dari Jerman dan asal-usulnya sebagai keturunan dari Ordo Ksatria Teutonik. Sultan Ladjyn berjuang melawan kaum Kristen di Italia dan melawan orang-orang kafir, kemudian dia datang ke Syria untuk melawan kaum Muslimin, lalu terpesona oleh keagungan agama Islam dan akhirnya masuk Islam. Setela itu, dia bergabung dengan Dinasti Mamluk, dan secara bertahap naik pangkat sampai akhirnya dia menjadi seorang Sultan dan menjadi teman abu al Fida sendiri.

    Pada tahun 1309, Abu al Fida berjuang di Armenia melawan pasukan aliansi Mongol-Armenia saat dia baru saja kembali dari perjalanan ziarah ke Mekkah. Lalu pada tahun 1316 dia berada di Kairo Mamluk dan ditunjuk sebagai letnan untuk Sultan. Dua tahun kemudian dia diangkat menjadi Pangeran Hama, dengan demikian dia telah berjuang memulihkan kebesaran nama nenek moyangnya. Abu al Fida juga meriwayatkan kembali kota para leluhurnya supaya dikenang kebesarannya sepanjang masa.

    Abu al Fida kemudian kembali lagi ke Mekkah pada tahun 1321, lalu dia pergi melakukan kampanye militer sekali lagi untuk berperang di wilayah Asia Kecil. Saat berada di tengah-tengah kampanye militer ini, Abu al Fida menggunakan sedikit waktunya yang tersisa untuk menulis. Pada tahun 1323, dia kembali ke Hama dan menulis karya geografi. Dia juga banyak memakai waktunya untuk berdiskusi dan belajar, bahkan dia juga sempat melakukan perdagangan. Abu al Fida hidup dengan luar biasa. Seluruh hidupnya dari masa kanak-kanak hanyalah serangkaian kampanye militer, selain itu dia naik haji ke Mekah sebanyak tiga kali, mencurahkan banyak waktu untuk mananam modal, memberikan perlindungan kepada para pelajar, serta menulis.

    Pada tahun 1285 Abu al-Fida ikut dalam pertempuran melawan kubu Knights of St John, dan dia juga ikut melakukan pengepungan di wilayah Tripoli, Acre dan Qal'at ar-Rum. Pada tahun 1298 dia bekerja untuk melayani Sultan Mamluk Malik al-Nasir dan setelah menganbdi selama dua belas tahun kepada Sultan Mamluk tersebut, dia mendapatkan jabatan sebagai Gubernur Hama. Pada tahun 1312 dia menjadi pangeran dengan gelar Malik Us Salhn dan pada tahun 1320 dia menerima pangkat secara turun-temurun dengan gelar Sultan Malik ul-Mu'ayyad.

    Selama lebih dari dua puluh tahun lamanya ia Abu al-Fida memerintah dalam suasana yang penuh ketenangan dan keindahan. Dia mengabdikan dirinya untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah dan membuat berbagai macam karya yang membuatnya menjadi termasyhur. Dia juga tipoe orang yang suka sekali berkirim surat. Sehingga banyak sekali surat yang datang untuknya. Abu al Fida sendiri meninggal pada puncak kemuliaan dan kekuasaannya di Hama pada tahun 1331.

    Meskipun Abu al Fida sangat tertarik dengan ilmu sejarah dan geografi, dia juga aktif mempelajari dengan baik berbagai bidang ilmu lainnya seperti botani dan Materia Mediaca. Dia juga menulis sebuah karya dalam banyak volume tentang obat-obatan yang berjudul Kunash, dan dia juga membuat sebuah buku tentang keseimbangan.

    Karya Abu al Fida

    Salah satu karya fenomenal Abu al Fida adalah bukunya yang berjudul The Concise History of Humanity (Ringkasan sejarah manusia) atau dalam bahasa Arabnya Tarikhu 'l-Mukhtasar fi Akhbari' l-Bashar yang dia tulis pada tahun 1315, lalu dia lanjutkan penulisan buku tersebut pada tahun 1329. Buku ini selain memuat tentang penciptaan dunia, juga memuat tentang sejarah universal, sejarah pra-Islam dan sejarah Islam pada tahun 1329. Buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Perancis dan Inggris.

    Abu al-Fida sendiri dalam menciptakan karya-karyanya berdasarkan kepada sumber-sumber kepercayaannya juga pengalaman sendiri sebagai seorang pejuang yang menyaksikan berbagai peristiwa penting dan bersejarah. Dia juga mendapatkan banyak pengaruh dari sejarawan besar di Mosul sebelum dia, yaitu Ibn al-Atsir. The Concise History of Humanity merupakan sebuah karya penting, sehingga banyak yang menuliskan lanjutan dari sejarah tersebut. Beberapa ahli sejarah yang melanjutkan karya Abu al Fida antara lain Ibn al-Wardi pada tahun 1348, Ibn al-Shihna al-Halabi pada tahun 1403.

    Karya-karya Abu Al Fida banyak dihargai oleh para orientalis Barat. Bahkan banyak dari karyanya sebagian diterbitkan di Barat, John Cagnier (1670-1740) pernah menerbitkan karya Abu al Fida, begitu pula Reiske. Sehingga karya sejarah Islam banyak dikenal di dunia Barat.

    Seperti banyak karya sejarah sebelumnya, termasuk karya-karya Ptolemeus dan Muhammad al-Idrisi. The Concise History of Humanity memiliki sebuah pengantar panjang tentang berbagai macam masalah geografis yang isinya tentang kota-kota utama di dunia. Dalam buku tersebut juga terdapat garis bujur, lintang, iklim, ejaan. Buku tersebut mulai diterbitkan dan diterjemahkan pada awal tahun 1650 di Eropa.

    Dalam bukunya dia juga menegaskan bahwa tiga perempat permukaan bumi tertutup dengan air. Beberapa wilayah yang diceritakan dalam buku tersebut antara lain 1, Arab; 2. Mesir; 3. Maghrib; 4. Africa; 5. Spanyol; 6; Pulau-pulau di Mediterania dan Atlantik; 7. Bagian utara Eropa dan Asia; 8 Suriah; 9 Jazirah; 10. Irak'; 11. Khuzistan atau Ahwaz; 12. Fars; 13. Kirman; 14 Sijistan; 15: Sind; 16: India; 17. China; 18 Pulau-pulau di timur; 19 Rum (Asia Kecil); 20. Armenia.

    Buku tersebut juga berisi tentang negara termasuk batas-batasnya, keanehan fisik, kehidupan politik, divisi etnis , sopan santun, adat istiadat, monumen, jalan-jalan utama, kota-kota utama, sumber informasi, bujur, lintang, iklim, ortografi, deskripsi singkat. Abu al Fida berusaha keras untuk menetapkan ortografi dan orthophony dari nama-nama tempat. Salah satu aspek yang paling penting dalam karya Abu al-Fida adalah pengamatan bentuk bola bumi.(rpb) www.suaramedia.com/






    No comments :

    Leave a Reply