Abdullah Bin Yazid
Abdullah bin Yazeid bin Zaid bin Hishn bin 'Amr bin Al-Harts bin Khathmah bin Jusym bin Malik bin Aus Al-Khathmi Al-Anshari r.a. Nama panggilannya ialah Abu Musa, namun ia terkenal dengan nama aslinya.
Oleh karena orang tuanya Yazeid bin Zaid seorang sahabat Nabi saw, maka Abdullah tidak ada yang menghalangi pertumbuhan dan perkembangan iman dan ilmu pengetahuannya. Karena itu beliau terhitung pemuda sahabat yang ahli ibadah dan wara'. Beliau banyak sekali melakukan sholat apalagi shalatul-lail. Sedang dalam hal puasa, beliau sangat tekun sekali melakukan shaum/puasa 'Asyura'.
Menurut Ibnu Abdil-bar, usia beliau ketika mengikuti bai'atur-Ridhwan di atas tujuh belas tahun. Jika demikian maka beliau sudah tentu mengikuti perjuangan menumpas kaum murtaddien dan orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat dalam zaman khalifah Abu Bakr, ikut pula perjuangan mengembangkan sayap Islam k daerah-daerah Timur Tengah lainnya dalam zaman Umar dan Usman. Sedang dalam zaman khalifah Ali, beliau sepenuhnya memihak kepada Ali termasuk peristiwa 'Shiffien', sehingga beliau pernah menjabat wali kota kufah dari pihak khalifah Ali, sedang sekretarisnya Sya'bi seorang tabi'ie yang terkenal, hal mana menunjukan bahwa beliau mendapat kepercayaan dan dukungan dari kalangan masyarakat masanya.
Demikian ketika khalifah Mu'awiah berkuasa Abdullah hanya muncul sesekali dalam pengajian-pengajian. Namun setelah khalifah Mu'awiah wafat dalam tahun 60 H, beliau mulai menampakan diri di tengah-tengah masyarakat untuk menjalankan amar ma'ruf dan nahi munkar. Sebab Yazid bin Mu'awiah yang ditunjuk ayahnya sebagai penggantinya menjadi khalifah ternyata seorang yang tidak memenuhi syarat. Beliau mengadakan surat menyurat dengan Abdullah bin Zubair yang telah berhasil menguasai daerah hijaz Mekah dan sekitarnya yang juga tidak setuju dengan Yazid di atas. Beliau berangkat ke Mekah dan ikut berjuang bersama-sama dengan rekannya Abdullah bin Zubair. Demikianlah hingga pernah beliau menjabat wali kota Mekah sebentar dari pihak khalifah Abdullah bin Zubair. tapi karena dorongan taqwa dan wara'nya beliau mengundurkan diri dan bermukim beberapa waktu di Mekah untuk melakukan ibadah.
Setelah puas beribadah di Mekah beliau pulang kembali ke Kufah dan jatuh sakit hingga membawa mautnya. Beliau wafat dalam masa kekuasaan khalifah Abdullah bin Zubair yang wafat dalam tahun 73 H.
Demikian orang yang tadinya terkenal sebagai shahabat kecil masih muda belia ketika hidupnya Nabi saw, tapi berkat do'a beliau, ia menjadi orang yang pernah berjasa juga dalam mengembangkan ajaran-ajaran Islam di Timur Tengah dan dengan demikian mendapat imbalan jasa dari Allah SWT. Dengan kekal abadinya nama beliau dalam kitab-kitab hadist terutama Shahih Bukhari dan Muslim.
Beliau selain mengambil hadist langsung dari Nabi saw, juga mengambilnya dari Al-Bara' bin 'Azib dan terdapat dalam Shahihain' dari Abu Ayyub Al-Anshari, Ibnu Mas'ud, Hudzaifah, Qais bin Sa'ad, Zaid bin Tsabit dll.
Oleh :
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
No comments :